Pengertian OSI Layer


Kalau kalian mendalami komputer jaringan, tentunya sudah pasti harus memahami pengertian OSI layer dan contohnya.

Bukan hanya penting, OSI Layer adalah sistem yang memungkinkan seluruh jenis paket data atau bit sampai dari server ke komputer client.

Jaringan adalah sebuah proses. Namun, kalau menelisiknya lebih dalam, jaringan komputer akan berkaitan dengan OSI layer.

Yaitu sebuah proses yang memungkinkan sebuah jaringan komputer terhubung dengan baik tanpa kendala.

Sejarah Singkat OSI Layer

Pada era tahun 70-an, sebelum Indonesia, bahkan dunia mengenal teknologi komputer, staf ahli dan pakar perusahaan berkembang di dunia digital berlomba-lomba untuk membuat sebuah arsitektur model jaringan.

Karena adanya kompetisi, hal tersebut tidak berjalan dengan baik dan mendorong ISO untuk mengembangkan sebuah model arsitektural jaringan yang dinamakan OSI.

OSI adalah singkatan dari Open System Interconnection yang dikembangkan oleh International Organization for Standardization (ISO) Eropa di tahun 1977.

Tujuan utama dibuatnya OSI ialah sebagai jembatan komunikasi data lewat kerangka logika dengan struktur yang jelas.

Dengan ini, tidak akan ada lagi konflik ketika mengembangkan sebuah aplikasi ataupun terobosan yang memerlukan sebuah jaringan komputer.

Hal yang paling penting adalah, dunia digital dapat terkoneksi dan saling terhubung pada jaringan yang cepat dan efisien.

7 Layer OSI


Berbeda dengan TCP/IP yang hanya memiliki 4 layer, OSI memiliki 7 layer yang berbeda dengan cara kerja yang beragam.

OSI memiliki layer yang lebih banyak dengan tujuan agar setiap proses berjalan lebih lancar dan jelas, tanpa terlalu banyak beban.

Berikut ini penjelasan mengenai 7 macam layer OSI.


1. Layer 7 – Application Layer dan Fungsinya

Lapisan ini adalah antarmuka dan merupakan lapisan pertama yang bersentuhan dengan data.

Application Layer juga merupakan lapisan terakhir yang terlewat ketika klien sudah menerima data yang masuk.

Protokol pada lapisan ini adalah:

HTTP
FTP
SMTP
NFS
Sebagai lapisan yang melepaskan data dalam sebuah jaringan sekaligus sebagai penampil data, Application Layer memiliki fungsi utama, antara lain:

Bekerja sama antara aplikasi dan jaringan untuk menyajikan interface.
Mengatur jalannya proses untuk sebuah aplikasi mampu mengakses jaringan.
Memunculkan pesan-pesan kesalahan pada jaringan yang terkoneksi.
Menampilkan proses sebuah jaringan yang ada.


2.Layer 6 – Presentation Layer

Fungsi utama dari lapisan ini adalah menerjemahkan data yang ditransmisikan dari dan menuju aplikasi.

Tentunya, setiap data yang diterjemahkan akan sesuai dengan format aplikasi tersebut.


3. Layer 5 – Session Layer

Tujuan utama Session Layer pada lapisan OSI adalah melakukan definisi tentang sebuah koneksi bisa dibangun dan melihat prosesnya.

Ada beberapa protokol di lapisan ini, antara lain:

Redirector software
Virtual Network Computing
Remote Desktop Protocol
Lapisan ini juga bisa melakukan manajemen sebuah koneksi yang masuk, seperti membuat, memelihara, atau menghancurkan koneksi tersebut.


4. Layer 4 – Transport Layer

Lapisan ini bertugas sebagai “pengantar”. Fungsi utamanya pada lapisan OSI adalah:

Memecah kumpulan data pada paket-paket data.
Mengirimkan transisi data yang didapat dari Session Layer ke Network Layer, dan sebaliknya.
Melabeli dengan nomor setiap paket-paket data.
Memproses transmisi ulang pada paket data yang tidak ditemukan.
Transport Layer pada lapisan OSI eksis untuk membuat setiap data yang melintas bisa berjalan dari server menuju klien dengan lancar dan meminimalisir gangguan.

Peran Transport Layer sangat vital karena berada di tengah-tengah proses masif yang sedang berjalan di jaringan.


5. Layer 3 – Network Layer

Lapisan ini membantu untuk melakukan identifikasi sebuah alamat Internet Protocol (IP). Tujuannya tidak lain untuk membuat setiap pengguna terkoneksi satu dengan lainnya.

Bukan hanya itu, Network Layer juga bisa berfungsi untuk membuat header pada setiap paket data dan melakukan routing.

Tetapi, untuk melakukannya membutuhkan router dan switch layer-3.


6. Layer 2 – Data-link Layer

Lapisan ini sangat penting karena memiliki beberapa fungsi vital, seperti:

Mengoreksi kesalahan.
Menentukan bit yang masuk ke dalam kelompok sebuah frame.
Hardware experience.
Menentukan operasi dari sebuah perangkat keras (hardware).
Di Data-link Layer juga terdapat dua level lapisan data, yakni:

Logical Link Control (LLC).
Media Access Control (MAC).


7. Layer 1 – Physical Layer

Sesuai dengan nama, lapisan ini selalu berhubungan dengan kontak fisik. Di lapisan ini, hubungannya sangat erat dengan fungsi persinyalan.

Layer ini juga dikenal sebagai yang paling dekat hubungannya dengan perangkat keras (hardware) jaringan secara fisik.

Physical Layer juga memiliki fungsi untuk mendefinisikan transmisi berbagai jaringan, sinkronisasi antar bit, arsitektur & topologi jaringan, dan pengkabelan.

Pada level ini juga dapat mendefinisikan sebuah NIC (Network Interface Card) berinteraksi satu dengan lainnya (media kabel atau radio).

Cara Kerja OSI Layer

7 OSI Layer bekerja dengan cara yang unik. Pada prinsipnya, dikenal dua proses kerja pada setiap transmisi data yang dikirim ke sebuah jaringan, yakni:

Saat paket data/bit data dikirim server ke jaringan

Proses ini melibatkan hardware jaringan, yakni: switch, router, hub, dsb.
Paket data yang ditransmisikan ini akan melewati seluruh lapisan (layer) secara berurutan dari Application Layer hingga Physical Layer.
Setelah melewati Physical Layer, data diproses langsung oleh hardware komputer. Baik melalui jaringan kabel atau nirkabel, proses ini terjadi sama persis.
Saat paket data/bit dikirim dari jaringan ke komputer client

Proses ini terjadi setelah paket data diterima oleh jaringan.
Paket data tidak akan langsung muncul di komputer client, melainkan, ada beberapa proses yang terjadi.
Proses ini kemudian terjadi lagi pada OSI layer, perbedaannya, layer yang dilewati terbalik.
Proses awalnya dimulai dari Physical Layer, lalu berakhir di Application Layer, yang mana, ketika sampai di proses lapisan ini, paket data akan muncul di komputer client dalam bentuk software.
Meskipun prosesnya terlihat mudah, pada prakteknya, setiap paket data atau bit pada jaringan membutuhkan proses yang cukup panjang dan memiliki kendala tertentu (tidak melulu berjalan lancar).

Melihat cara kerja OSI Layer di atas, kalian juga akan melihat bahwa terdapat perbedaan OSI Layer dan TCP/IP.

Tapi, prinsip kerja keduanya sama, hanya saja, ada beberapa kelebihan dan kekurangan yang masing-masing memiliki karakteristik berbeda.

Kesimpulan


Mungkin, kalian akan bertanya: Kenapa OSI layer tidak jadi standar jaringan sekarang?, alasan adalah karena terlalu formal.

Dengan formalitas seperti ini, perkembangannya akan sangat sulit dan kalah dibandingkan TCP/IP.

Sumber: https://www.komputertips.com/pengertian-osi-layer/

https://classroom.google.com/c/MTQ4NzI1NzM4NjUw/m/MjM0Njg2MzAwMjEx/details

Download modul OSI Layer https://drive.google.com/file/d/1HoFgPnwZ3xzsQjU68pnkX0YgjwdBtllR/view?usp=sharing

Quiz https://forms.gle/MrRHodDLfWwwjPkw5

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pengertian OSI Layer"

Posting Komentar