Media sosial, jenis-jenisnya, aplikasi media sosial yang tersedia dan contoh penggunaannya yang bermanfaat dan sehat

Media sosial


Apa yang Disebut Media Sosial?

Jika merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, media sosial adalah laman atau aplikasi yang memungkinkan pengguna dapat membuatdan berbagi isi atau terlibat dalam jaringan sosial. Gohar F. Khan dalam bukunya Social Media for Government menyatakan bahwa secara sederhana, media sosial adalah sebuah platform berbasis internet yang mudah digunakan sehingga memungkinkan para pengguna untuk membuat dan berbagi konten (informasi, opini, dan minat) dalam konteks yang beragam (Informatif, Edukatif, Sindiran, Kritik dan sebagainya) kepada khalayak yang lebih banyak lagi. Oleh karena itu, media sosial mempunyai efek berantai sehingga proses transmisi yang terjadi tidak berhenti pada  satu audiens pokok saja (multiplier effect).

Media sosial sangat bermanfaat untuk melakukan komunikasi, edukasi, rekreasi, promosi, diseminasi berinteraksi, dll. Tapi di sisi lain media sosial sering digunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk menyebar konten-konten negatif seperti hoax, ujaran kebencian, fitnah, provokasi, menghasut, dll. Hal ini sangat berbahaya yang berpotensi memicu kebencian, kemarahan, yang menyebabkan disintegrasi bangsa.

A. Karakteristik utama yang harus dimiliki sebuah platform media sosial antara lain:

1. Merupakan platform yang berbasis pengguna

Sebelum era digital didominasi media sosial, konten yang tersebar di sebuah situs bersifat satu arah. Segala perubahan atau pembaruan bergantung pada satu pihak yang biasa dikenal sebagai webmaster. Namun kini, konten yang tersebar di media sosial sepenuhnya berada dalam kendali para pengguna platform tersebut.

2. Bersifat sangat interaktif

Dalam setiap platform media sosial yang populer saat ini, interaksi antar pengguna menjadi sangat penting. Intensitas interaksi yang terjadi dalam sebuah konten akan dibahas dalam bagian indikator penilaian keberhasilan suatu konten.

3. Pengguna merupakan pembuat konten 
Sebagai platform yang berbasis pengguna, konten yang terkandung di dalam suatu platform media sosial pun sepenuhnya berada dalam kendali masing-masing pengguna. Hanya saja, jenis konten (tulisan, gambar, video, atau audio) yang dapat dipasang di masing-masing platform memang berbeda-beda.

4. Pengguna bebas menentukan sendiri pengaturan akunnya
Pilihan pengaturan akun atau laman setiap pengguna yang disediakan oleh masingmasing platform memberikan kebebasan pada pengguna untuk menyesuaikan sendiri tampilan muka hingga fitur-fitur yang ingin ditampilkan.

5. Bergantung pada hubungan antar pengguna hingga komunitas yang terbentuk
Semakin banyak hubungan yang terjalin antar pengguna sebuah platform media sosial, semakin besar pula kemungkinan interaksi yang akan terjadi, dan semakin banyak pula komunitas-komunitas yang terbentuk atas kesamaan minat yang dibagikan oleh masingmasing pengguna.

5. Memberikan peluang koneksi yang nyaris tak terbatas
Media sosial memungkinkan pengguna terhubung dengan siapa pun, di mana pun, dan kapan pun. Anda bisa saja terhubung dengan teman lama hingga seseorang yang berasal dari negara yang mungkin belum pernah Anda dengar atau kunjungi sebelumnya. Siapa pun dapat terhubung dengan siapa saja selama terhubung dengan internet.

B. Jenis-jenis Media Sosial

media sosial dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Berikut ini adalah pembagian jenisjenis media sosial sebagaimana yang dipaparkan Kaplan dan Andreas (2010):

1. Proyek Kolaborasi (Collaborative Projects)
Situs yang membebaskan pengguna untuk bersama-sama membuat dan memperbarui sebuah konten. Salah satu contoh yang paling umum dikenal adalah Wikipedia. atau .

Suatu media sosial yang dapat membuat konten dan dalam pembuatannya dapat diakses oleh khalayak secara global. Ada dua sub kategori  yang termasuk ke dalam collaborative project dalam media sosial, yakni :

a.      Wiki
Wiki adalah situs yang memungkinkan penggunanya untuk menambahkan, menghapus, dan mengubah konten berbasis teks.

Contoh : Wikipedia, Wiki Ubuntu-ID, wakakapedia, dll

b.      Aplikasi Bookmark Sosial
Aplikasi bookmark sosial, yang dimana memungkinkan adanya pengumpulan berbasis kelompok dan rating dari link internet atau konten media.

Contoh :

Social Bookmark : Del.icio.us, StumbleUpon, Digg, Reddit, Technorati, Lintas Berita, Infogue
Writing : cerpenista, kemudian.com
Reviews : Amazon, GoodReads, Yelp.

2. Blog dan Microblog 
Ini merupakan salah satu bentuk awal dan sekaligus cikal bakal pengembangan media sosial. Melalui platform ini, para pengguna dibebaskan untuk membuat konten yang pada awalnya didominasi oleh konten tulisan dan ditampilkan secara kronologis. Misalnya, Twitter.

Blog dan mikroblog merupakan aplikasi yang dapat membantu penggunanya untuk tetap posting mengenai pernyataan apapun sampai seseorang mengerti. Blog sendiri ialah sebuah website yang menyampaikan mengenai penulis atau kelompok penulis baik itu sebuah opini, pengalaman, atau kegiatan sehari-hari.

Contoh :

Blog : Blogspot (Blogger), WordPress, Multiply, LiveJournal, Blogsome, Dagdigdug, dll.
Microblog : Twitter, Tumblr, Posterous, Koprol, Plurk, dll
Forum : Kaskus, Warez-bb, indowebster.web.id, forumdetik
Q/A (Question/Answer) : Yahoo! Answer, TanyaLinux, formspring.me

3. Komunitas Konten (Content Communities) 
Sesuai namanya, ini merupakan media sosial yang memungkinkan penggunanya berbagi konten dalam tipe media yang berbeda-beda. Misalnya, YouTube.

Content communities atau konten masyarakat merupakan sebuah aplikasi yang bertujuan untuk saling berbagi dengan seseorang baik itu secara jarak jauh maupun dekat,  berbagi seperti video, ebook, gambar, dan lain – lain.

Contoh :
  • Image and Photo Sharing : Flickr, Photobucket, DeviantArt, dll
  • Video Sharing : YouTUBE, Vimeo, Mediafire, dll
  • Audio and Music Sharing : Imeem, Last.fm, sharemusic, multiply
  • File Sharing and Hosting : 4shared, rapidshare, indowebster.com
  • Design : Threadless, GantiBaju, KDRI (Kementerian Desain Republik Indonesia).
4. Situs Jejaring Sosial (Social Networking Sites)
Merupakan platform yang memungkinkan pengguna untuk terhubung dengan pengguna lainnya dengan cara membuat profil yang berisi informasi pribadi, mengundang teman untuk dapat mengakses profil tersebut, hingga berkirim pesan singkat. Misalnya, Facebook.

Situs jejaring sosial merupakan situs yang dapat membantu seseorang untuk membuat sebuah profil dan kemudian dapat menghubungkan dengan pengguna lainnya. Situs jejaring sosial adalah aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk terhubung menggunakan profil pribadi atau akun pribadinya.

Contoh : Friendster, Facebook, LinkedIn, Foursquare, MySpace, dll

5. Virtual Game Worlds 
Platform yang mereplikasi dunia tiga dimensi sehingga pengguna dapat berinteraksi satu sama lain dalam suatu permainan melalui avatar selayaknya berada di dunia nyata. Misalnya, Mobile Legends.

Dunia virtual, dimana mengreplikasikan lingkungan 3D, dimana user bisa muncul dalam bentuk avatar – avatar yang diinginkan serta berinteraksi dengan orang lain selayaknya di dunia nyata. contohnya game online.

Contoh : Travian, Three Kingdoms, Second Life, e-Republik, World of Warcraft, dll

6. Virtual Social Worlds 
Platform yang mirip dengan virtual game world, tapi interaksi yang ditawarkan lebih bebas seperti simulasi kehidupan. Misalnya, Second Life.

Virtual social worlds merupakan aplikasi yang mensimulasikan kehidupan nyata melalui internet. Virtual social worlds adalah situs yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dalam platform tiga dimensi dengan menggunakan avatar yang mirip dengan kehidupan nyata.

Contoh :

Map : wikimapia, GoogleEarth
e-Commerce : ebay, alibaba, juale.com, dll

C. Etika Penggunaan Media Sosial


Pengertian

Sebelum kita mengulas tentang etika dalam penggunaan media komunikasi, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu yang dimaksud dengan etika dan media komunikasi.

A. Etika

Etika adalah studi tentang nilai, apa yang lebih penting atau apa yang tidak penting, apa yang baik atau apa yang buruk. Etika merupakan panduan atau pedoman perilaku dan norma-norma. Etika menyuguhkan sebuah kerangka kerja dan alat untuk mengenali dan mengambil berbagai pilihan yang tersedia serta untuk membedakan antara yang lebih baik atau  yang kurang baik secara moral dari berbagai situasi yang diberikan.

Para peneliti mengidentifikasi sejumlah pendekatan terhadap studi etika komunikasi yang  diantaranya menitikberatkan pada tujuan, makna, konsekuensi, tugas, hak, kewajiban, dan tangggung jawab. Hasil studi menunjukkan adanya beberapa prinsip etika yang berlaku secara universal seperti mengatakan yang benar, tidak menyakiti orang lain, melakukan yang baik, menghormati privasi orang lain, serta bersikap adil dan bertanggung jawab secara sosial. Prinsip-prinsip etika inilah yang menjadi dasar dalam etika komunikasi interpersonal atau etika komunikasi antar pribadi, etika public relations, etika komunikasi bisnis, etika komunikasi antar budaya, etika komunikasi organisasi, etika komunikasi massa, dan lain-lain.

Media Sosial. Saat ini penggunaan media sosial nampaknya telah menjadi bagian dari sebagian besar masyarakat Indonesia. Selain itu media sosial saat ini juga telah di jadikan sebagai tempat untuk saling mendapatkan dan menyebarkan informasi.

Namun, sayangnya akibat dari penyalahgunaan sosial media dalam menyebarkan informasi juga berdampak pada banyaknya para pengguna yang masuk ke ranah hukum akibat dari penyebaran informasi pada sosial media yang tidak menggunakan etika.

Dalam upaya mengurangi permasalahan tersebut maka di perlukanlah suatu etika dalam menggunakan media sosial agar tidak saling menghina ataupun menuduh orang lain tanpa alasan yang jelas. Karena pada dasarnya hal seperti itulah yang nantinya akan terjerat hukum karena kurang hati-hati dalam menyebarkan informasi pada internet.

Pada saat melakukan komunikasi dengan memanfaatkan media sosial, biasanya banyak yang cenderung melupakan etika dalam berkomunikasi. Hal ini di buktikan dengan banyaknya kata-kata kasar yang kerap kali muncul pada saat melakukan percakapan melalui jejaring sosial, baik yang sengaja dan tidak sengaja.

Alangkah baiknya apabila sedang melakukan komunikasi pada jaringan internet menggunakan Bahasa yang sopan dan layak. Biasakanlah untuk menggunakan Bahasa yang tepat dengan siapapun pada saat kita berinteraksi, termasuk saat berinteraksi melalui media sosial.

B. Media Komunikasi

Sementara itu, yang dimaksud dengan media komunikasi adalah media yang digunakan untuk mengirimkan pesan. Dengan kata lain, media merupakan tempat berjalannya sebuah pesan antara komunikator dan komunikate. Media komunikasi memiliki beberapa dimensi yang memungkinkan bagi investigator untuk melakukan evaluasi efektivitas berbagai media komunikasi yang berbeda.

Dimensi-dimensi media komunikasi yang dimaksud meliputi kredibilitas media komunikasi, umpan balik melalui media komunikasi, pelibatan atau partisipasi, ketersediaan media komunikasi, kemampuan media komunikasi untuk menerima pesan, kekuatan media komunikasi menjangkau daerah atau wilayah dengan kecepatan dan ketepatan, serta kemampuan media komunikasi melengkapi kerja komunikatif media komunikasi lainnya.

Fungsi utama media komunikasi adalah untuk menyampaikan pesan. Karena itu, di dalam penggunaan media komunikasi selayaknya kita juga menerapkan beberapa standar perilaku etika yang kita ikuti dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa etika dalam penggunaan media komunikasi yang dirangkum dari berbagai sumber :

1. Berkomitmen pada etika komunikasi

Etika merupakan prinsip-prinsip yang diterima untuk mengatur perilaku dalam masyarakat. Tidak semua orang dalam suatu masyarakat sepakat dengan perilaku etis. Karena itu, sebelum mengatakan atau menyampaikan sesuatu kepada orang lain, kita memiliki tanggung jawab untuk memikirikan apa yang akan disampaikan dan konsekuesinya. Di atas permukaan, kita dengan mudah mengenali berbagai perilaku yang etis, namun memutuskan apa yang etis dalam suatu situasi yang kompleks merupakan tantangan tersendiri.

2. Menggunakan media komunikasi secara proporsional

Dalam dunia kerja, hendaknya kita menggunakan media komunikasi seperti media sosial dan media elektronik lainnya sesuai dengan tujuan dan fungsi. Jangan menggunakan media komunikasi di kantor untuk tujuan pribadi selama jam kerja karena berbagai media komunikasi tersebut ditujukan untuk mempermudah komunikasi di lingkungan pekerjaan. Selain di dunia kerja, kita juga harus menggunakan media komunikasi secara proporsional dalam kehidupan sehari-hari seperti misalnya tidak menggunakan media komunikasi untuk tujuan kejahatan. Penggunaan media komunikasi yang tidak proporsional dapat berujung pada tindak kriminal dan menimbulkan konsekuensi hukum.

3. Menggunakan media komunikasi secara produktif

Media komunikasi yang kita gunakan di dunia kerja seperti media sosial dan media komunikasi elektronik lainnya hendaknya ditujukan untuk menunjang kinerja kita di kantor. Mengetahui dan menggunakan media komunikasi dengan baik, tidak perlu mahir, dapat membuat kita menjadi lebih produktif. Karena bagi mereka yang nyaman menggunakan media komunikasi akan memiliki keuntungan kompetitif di dunia kerja.


4. Berhati-hati dalam menyampaikan informasi

Kita harus ingat bahwa semua informasi yang kita kirimkan secara elektronik dapat bersifat permanen dan dapat diakses oleh publik bahkan setelah informasi tersebut dihapus. Untuk itu, berpikir dua kali sebelum menyampaikan informasi secara elektronik atau melalui dunia maya. Karena sangat mungkin untuk menemukan pengarang atau pencipta dari informasi yang diposting dalam dunia maya.

5. Menghormati privasi orang lain

Ketika berkomunikasi dengan orang lain melalui internet, maka kita juga perlu mengacu pada etika berkomunikasi di internet. Setiap orang memiliki kepentingan pribadi masing-masing yang tidak bisa kita langgar begitu saja. Ada batasan-batasan yang harus kita pahami dan turuti agar tidak terjadi konflik.

6. Memaafkan kesalahan orang lain

Bersikap baik ketika memberi respon atau tanggapan terhadap pelanggaran etika yang dilakukan oleh orang lain dan jangan mengatakan apapun mengenai kesalahan-kesalahan yang sifatnya kecil. Dengan begitu kita akan terhindar untuk melakukan kesalahan yang sama dan tidak terpancing memberikan respon yang dapat memantik terjadinya konflik.

7. Jangan menyalahgunakan kekuasaan

Ketika kita memiliki akses ke komputer orang lain, baik di tempat kerja atau di rumah atau dimanapun, maka kita jangan mengambil keuntungan dari akses tersebut. Misalnya menggunakan computer tanpa membatasi waktu pemakaian karena bisa jadi orang lain juga ingin menggunakan kompter tersebut. Selain itu perlu berhati-hati ketika membuka berkas dalam komputer karena bisa jadi di dalam komputer tersebut tersimpan data yang bersifat rahasia yang tidak boleh diketahui oleh banyak orang.

8. Jangan terpancing

Dalam komunikasi langsung dan tidak langsung atau komunikasi tatap muka dan komunikasi bermedia, kita harus bisa tetap menahan diri ketika orang lain memberikan ekspresi atau respon yang sangat negatif atau memberikan pendapat secara emosional. Sebagai lawan bicara kita jangan terpancing hingga membuat suasana menjadi lebih panas. Karena kalau terpancing maka konflik tidak dapat dihindari.

9. Mengirim dan menerima pesan tanpa memberikan penilaian

Dalam komunikasi tatap muka atau komunikasi bermedia, kedua belah pihak hendaknya menyadari dan mengenal adanya perbedaan nilai dari satu budaya ke budaya yang lain. Dengan menyadai dan mengenal perbedaan nilai maka kita akan cenderung untuk menemukan jalan untuk menciptakan rasa saling percaya satu sama lain. Ketika rasa percaya mulai tumbuh, maka kita akan lebih berhati-hati saat mengirim dan menerima pesan dari orang lain.

10. Mengirim pesan secara jujur

Ketika menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan pesan sebagaimana fungsi media komunikasi pada umumnya, maka kita harus bisa bersikap jujur. Pesan-pesan yang disampaikan juga harus jujur dengan tetap melihat situasi. Kita juga harus tetap berhati-hati  dengan kepribadian yang dimiliki orang lain serta bias-bias budaya.

11. Menunjukkan rasa hormat terhadap adanya perbedaan budaya

Ketika mengirimkan dan menerima pesan melalui media komunikasi, masing-masing pihak harus memahami dan mengakui kebutuhan orang lain, menghargai serta menghormati orang lain. Masing-masing pihak juga harus menyadari bias budaya sendiri dengan cara belajar untuk mengidentifikasi ketika asumsi yang dibuat berbeda dengan orang lain.

12. Berhati-hati dengan bahasa tubuh dalam komunikasi

Ketika kita terlibat dalam komunikasi tatap muka, bahasa tubuh dapat memainkan peran sebagai pelengkap pesan atau penguatan pesan yang kita komunikasikan. Bahasa tubuh mengkomunikasikan rasa hormat dan minat. Namun kita harus pandai dalam menggunakan bahasa tubuh dengan melihat situasi dan pihak yang menjadi lawan bicara. Karena, bahasa tubuh mengandung makna yang berbeda bagi setiap budaya.

13. Bersikap sabar

Ketika kita berkomunikasi dengan orang lain dengan latar belakang budaya yang berbeda secara tatap muka maupun menggunakan media elektronik atau media sosial, maka kita harus bersikap sabar. Tidak semua orang memiliki pola atau gaya komunikasi yang sama dengan kita. Untuk itu, diperlukan waktu dan kesabaran agar terjalin komunikasi yang baik.

14. Memperlakukan orang lain secara manusiawi

Ketika berkomunikasi secara tatap muka maupun bermedia, kita harus tetap memperlakukan orang lain sebagai manusia sebagaimana kita ingin diperlakukan oleh orang lain. Dengan memanusiakan manusia, sejatinya kita juga memanusiakan diri sendiri. Bersikap baik terhadap orang lain sejatinya kita bersikap baik terhadap diri sendiri. Dengan begitu, orang lain juga akan memperlakukan kita dengan cara yang sama.

15. Berbagi informasi yang bermanfaat

Komunikasi adalah pertukaran pesan. Untuk itu, pesan yang kita kirimkan kepada orang lain hendaknya mengandung informasi yang bermanfaat bagi orang lain dan memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh orang lain.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam bersosial media adalah sebagai berikut:

1. Hindari Penyebaran SARA, Pornografi dan Aksi Kekerasan

Alangkah baiknya apabila kita tidak menyebarkan informasi yang mengandung unsur SARA (Suku, Agama dan Ras) serta pornografi pada jejaring sosial. Biasakan untuk menyebarkan hal-hal yang berguna dan tidak menimbulkan konflik antar sesama. Hindari juga mengupload foto kekerasan seperti foto korban kekerasan, foto kecelakaan lalu lintas maupun foto kekerasan dalam bentuk lainnya.

Jangan menambah kesedihan para keluarga korban dengan menyebarluaskan foto kekerasan karena mungkin saja salah satu dari keluarganya berada di dalam foto yang Anda share. Jangan mengajarkan generasi muda mengenai hal kekerasan melalui foto kekerasan yang di upload secara terang-terangan pada media sosial.

2. Kroscek Kebenaran Berita

Saat ini tentu tidak jarang kalau kita menemukan berita yang menjelekan salah satu pihak di media sosial. Hal inilah yang terkadang bertujuan demi menjatuhkan nama pesaing dengan menyebarkan berita yang hasil rekayasa. Maka dari itu, pengguna media sosial dituntut agar lebih cerdas lagi saat menangkap sebuah informasi, apabila Anda ingin menyebarkan informasi tersebut, alangkah bijaknya jika Anda melakukan kroscek terlebih dahulu atas kebenaran informasi tersebut.

3. Menghargai Hasil Karya Orang Lain

Pada saat menyebarka informasi baik dalam bentuk foto, tulisan maupun video milik orang lain maka biasakan untuk mencantumkan sumber informasi sebagai salah satu bentuk penghargaan atas hasil karya seseorang. Jangan membiasakan diri untuk serta merta mengcopy-paste tanpa mencantumkan sumber informasi tersebut.

4. Jangan Terlalu Mengumbar Informasi Pribadi

Ada baiknya Anda harus bersikap bijak dalam menyebarkan informasi mengenai kehidupan pribadi (privasi) Anda saat sedang menggunakan media sosial. Janganlah terlalu mengumbar informasi pribadi Anda terlebih lagi informasi mengenai nomor telepon atau alamat rumah Anda. Hal tersebut bisa saja membuat kontak lain dalam daftar Anda juga akan menjadi informasi bagi mereka yang ingin melakukan tindak kejahatan kepada diri Anda.

Jadi pergunakanlah media sosial sebaik dan sebijak mungkin terlebih lagi dalam hal penyebaran informasi. Biasakan untuk selalu berpikir terlebih dahulu sebelum Anda bertindak. Semoga bermanfaat.


Manfaat Mempelajari Etika dalam Penggunaan Media Komunikasi
Mempelajari etika dalam penggunaan media komunikasi dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya :

Kita dapat mengetahui dan memahami makna etika
Kita dapat mengetahui dan memahami tentang media komunikasi
Kita dapat mengetahui dan memahami etika dalam penggunaan media komunikasi
Demikianlah ulasan singkat tentang etika dalam penggunaan media komunikasi. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang media komunikasi dan beragam etika dalam penggunaannya.

D. Manfaat dan Kerugian Sosial Media

Media sosial memiliki banyak manfaat dalam kehidupan kita sehari-hari. Berikut adalah beberapa manfaat media sosial;

  1. Interaksi sosial: Dalam dunia komunikasi, media sosial bermanfaat sebagai sarana untung membangun hubungan atau relasi. Bahkan media sosial membantu kita untuk berkomunikasi jarak jauh karena media sosial memiliki jangkauan global. Media sosial mempermudah kita untuk berinteraksi dimana pun kita berada.
  2. Media penghibur: saat ini sudah banyak jenis media sosial sebagai media penghibur, salah satunya YouTube. Kita dapat mencari berbagai hal untuk menghibur diri kita. Mulai dari cerita-cerita lucu maupun gambar-gambar lucu. Berbagai hal menarik dapat kita cari dalam jejari g sosial untuk menghibur kita.
  3. Media informasi: kita dapat mengunggah berita-berita terkini pada Jaringan internet untuk membantu kita mendapatkan banyak informasi. Tidak hanya berita-berita, namun informasi lainnya dapat menjadi wadah pengetahuan.
  4. Menggali kreativitas: Beragam bentuk media sosial yang ada dapat digunakan oleh kita untuk menggali kreativitas serta mengekspresikan dirinya misalnya dengan menulis artikel atau berbagi pengalaman di blog.

Walaupun media sosial memiliki banyak manfaat, media sosial juga memiliki dampak buruk terhadap penggunanya yang berlebihan

  1. Kurangnya interaksi secara langsung: media sosial terlalu mempermudah kita untuk berinteraksi dalam dunia maya sehingga kita melupakan ada nya interaksi langsung terhadap mayarakat sekitar. Terlalu sering menggunakan media sosial juga dapat membuat kita lupa waktu dan lupa terhadap lingkungan sekitar.
  2. Kesehatan akan menurun: banyak dari pengguna media sosial yang lupa waktu, bahkan ada yang sampai kecanduan. Ada beberapa orang yang terlalu sering bermain media sosial hingga begadang sampai larut malam. Ada juga beberapa orang yang sampai lupa untuk makan. Hal tersebut tidak baik karena dapat menimbulkan datangnya penyakit.a
  3. Menimbulkan efek candu bagi penggunanya: media sosial memang sangat menyenangkan sehingga dapat menimbulkan kecanduan bagi penggunanya. Hal tersebut dapat membuat para penggunanya sulit untuk berpisah dari media sosial dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Media sosial memang memiliki banyak manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari, tetapi penggunaannya yang berlebihan dapat memberikan dampak buruk terhadap para penggunanya. Kita sebagai para penggunanya harus ingat waktu dan lingkungan sekitar agar tidak terpengaruh oleh media sosial tersebut.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Media sosial, jenis-jenisnya, aplikasi media sosial yang tersedia dan contoh penggunaannya yang bermanfaat dan sehat"

Posting Komentar